Semur daging adalah masakan yang lumrah ditemui di Jakarta. Sajian yang khas dengan harum rempah dan rasa gurih manis kecap ini biasa dimasak dengan campuran kentang dan tomat, atau hanya daging saja. Di keluarga besar suami, semur daging jadi salah satu menu wajib lebaran. Kadang juga dimasak sehari-hari. Resep yang saya pakai ini sudah sering saya praktekkan, dan sudah tercatat rapi di cookbook. Sayang lupa euy nyatet sumbernya.. Waktu awal-awal belajar masak, saya berguru sama mbah gugel. Berbagai resep sana sini saya cobain. Yang hasilnya manteb, okeh, cocok sama lidah kami, langsung saya simpen di buku catatan resep saya. Biar gampaang kalo mau bikin lagii. Sekarang, saya juga mau bagi resepnya disini..
Bahan-bahan:
600 gr daging sapi (kalau tidak suka berminyak, pakai daging yang tanpa lemak)
2 buah kentang ukuran sedang
1 buah tomat
1 1/4 liter air
5 sdm kecap manis
3 buah cengkeh
3 cm kayu manis
2 lembar salam
Bumbu halus:
1 butir shallot (5 bawang merah)
4 siung bawang putih
4 kemiri, sangrai
1 sdt ketumbar, sangrai
1/4 sdt pala bubuk
2 sdt garam
1 sdt gula pasir
1/2 sdt merica bubuk
Cara membuat:
1. Tumis bumbu halus bersama cengkeh, kayu manis dan salam hingga harum dan matang
2. Masukkan daging yang sudah dipotong2, aduk hingga berubah warna
3. Tambahkan kecap manis dan air
4. Masak hingga daging empuk, kemudian masukkan kentang. Cicipi kuahnya, koreksi sesuai selera.
5. Tambahkan tomat. Matikan api
Duluu pas awal-awal belajar masak..saya ingat, paling sebel kalau dapet resep yang didalamnya tertulis: 'gula atau garam secukupnya'. Buat saya yang statusnya real beginner, resep yang seperti itu bikin pusing. Berapakah secukupnya ituh?? Hahaha..Sekarang baru ngerti, selera orang masing-masing berbeda. Dengan seringnya masak, akan terbiasa adjust gula dan garam sehingga didapat rasa yang paling best (menurut kita). Jadi mending tambahin gula garemnya dikit dulu, kalo kurang baru ditambahin sedikit-sedikit sampe ktemu rasa yang oke dan pas. Soalnya klo udah kebanyakan garamnya (keasinan), udah repot ngoreksinya. Tapi kalopun keasinan ya tinggal tambahin air, tapi emang jadi kurang kentel lagi.. Intinya, jangan berpaku sama takaran di atas, silahkan disesuaikan dengan selera lidah masing2
Memang benarlah kata pepatah, alah bisa karena biasa..yg penting mau belajar :)
Happy weekend everyone! ^^
0 komentar:
Posting Komentar